Dulu aku suka banget bertanya, kenapa banyak orang yang bs sangat menguasai bidangnya, tetapi hanya beberapa yang bs menjiwai apa yang ia kuasai dan membuat orang lain tertarik dan ingin tau lebih jauh. Belakangan pertanyaan ini juga aku tanyakan dan coba cari tau dengan memperhatikan orang2 yang memiliki keahlian tingkat tinggi, kefasihan dalam bidang yg didalami seakan2 menarik kita untuk tunduk dalam respect, hampir semua memiliki aura yg kurang lebih sama, hampir semua memiliki influence yang sama.
Untuk prakteknya aku sendiri selalu penasaran dengan bagaimana semua keahlian seseorang itu seakan2 autopilot, dan dengan bertambahnya pengalaman dan pengamatan pada orang2 sekitar, rasanya semua jd perfect sense setelah membaca buku dari Robert Greene ini.
Sedikit review tentang gaya penulisan Greene di buku ini, menurut aku sangat menarik, menggunakan gabungan biography dan essay akan traits seorang master pada biography yg sedang diulik. Dan yg bikin takjub adalah range waktu, background profesi, lokasi biography tokoh yang dihadirkan beragam namun bs digambarkan dengan sangat jelas. Tokoh2 yang dikulik sebut saja : Charles Darwin, Benjamin Franklin, Albert Einstein, and Leonard da Vinci, Paul Graham, Temple Grandin, Yoki Matsuoka. Dengan Range profesi painters, musicians, explorers, scientists, fighters, sports man, dan masi banyak lagi lainya. Jelas selain gaya penulisan deskriptif, knowledge base yang luas memang area of expertise nya Greene.
Everyone holds his fortune in his own hands, like a sculptur the raw material he will fashion into a figure. But it’s the same with that type of artistic activity as with all others: we are merely born with the capability to do ot. The skill to mold the material into what we want must be learned and attentively cultivated.
Johann Wolfgang van Goethe
Ada quote dari Goethe yang mengawali buku ini.. bener juga yaa.. kebanyakan orang bermimpi ingin memiliki kekuatan, menjadi hebat, memiliki influence untuk mempengaruhi orang lain untuk bs mengikuti mereka. Tapi sayangnya kita hidup dalam dunia yg serba praktis dan instan, pengen apa2 serba cepet, padahal untuk mewujudkan mimpi itu layaknya pemahat patung, kita harus menjalani prosesnya, basic skill harus dipelajari dan di perdalam dalam jangka waktu tertentu untuk bisa menghasilkan hasil yang paripurna indahnya. Karena udah terbiasa dengan apa2 serba cepat, apa2 serba instan, berproses jelas bukan suatu skill yang dimiliki kebanyakan orang. Semua orang mau dan bs bermimpi, tapi ga semuanya mau melewati proses untuk belajar. Observe dan praktek konsisten, meskipun semua memiliki kemampuan yang samma untuk mewujudkan hal tersebut.
lalu apa sih sebenernya kunci dari seorang yang memiliki kekuatan yg begitu besar sehingga dapat memperoleh respect dan menginfluence orang lain, kunci dari seorang master? Dalam bukunya Robert Greene memiliki sebuah konsep menarik bagaimana kita bs menciptakan the ultimate form of power lewat 3 level:
- The Apprenticeship,
dimana kita harus percaya pada proses bahwa apa yang kita pelajari dan praktekkan seberapa kecilnya pun itu, asalkan konsisten akan membentuk suatu skill yg berbuah manis di masa depan. Layaknya seorang apprentice, kita mempelajari semua basic skill yang diperlukan di bidang tertentu dengan amati tiru dan modifikasi.
Di fase ini kita belum mendapat gambaran secara mennyeluruh tentang bidang yang kita jalani, sehingga yang diperlukan adalah mental toughness untuk melewati masa berproses dan belajar, dengan terus konsisten mengasah pembelajaran dan praktek untuk membuat apa yang kita pelajari menjadi our 2nd nature.
- The Creative Active,
Ini adalah fase dimana dalam jangka waktu yang lama kita sudah mempraktekkan basic skill sehingga menjadi terinternalisasi dalam diri kita. Secara garis besar kita sudah tahu gambaran besar bidang yang kita geluti, atau dengan kata lain sudah dapat melihat lewat kaca mata helicopter.
Point berikutnya dalam hidup adalah berpindah dari titik seorang murid menjadi praktisi, sehingga kita bs mengaplikasikan basic skill yang kita miliki dengan pengetahuan baru yang kita dapatkan. Mulai mencari cara yang lebih cocok dengan kecenderungan kita, untuk memberikan personal style terhadap apapun yang kita kerjakan atau dalami.
- Mastery,
dan ketika saatnya tiba kita akan sampai ke level yang tertinggi, melakukan segala sesuatu dengan autopilot, memiliki sensibilitas tinggi terhada hal2 baru untuk kemudian kita kreasikan dengan hal2 yang sudah pernah kita ketahui sebelumnya. Lebih sensitive terhadap detail yang mungkin terlewat bagi kebanyakan orang.
Di level ini seringkali ada keajaiban dari kecerdasan tertinggi buah dari pembelajaran, pendalaman dan praktek bertahun2, yang dikenal dengan intuisi. Ga jarang kita temui orang yg bs menyelesaikan sesuatu yg grande seperti sudah dikerjakan berbulan2, padahal mengerjakannya hanya butuh beberapa jam.. this finger tip feel yang dinamakan dengan intuisi.
LOGIC BEHIND THIS
Karena aku orang yang somehow logical, dan sepertinya kebanyakan orang pada umumnya juga mengutamakan rasional thinking, mungkin ada yang bertanya bagaimana logika di balik itu semua? Seperti menebak cara berpikir pembaca, Greene menjelaskan adanya evolusi yang mempengaruhi kita untuk memperoleh sebuah keahlian dari cara kerja otak manusia.
Bahwa transformasi mental terjadi bersumber dari 2 sumber: visual dan social. Visual system manusia memiliki kelebihan dengan adanya focus yang mendalam. Dengan observasi mendalam dan fokus kita memiliki kemampuan untuk berpikir, melakukan refleksi atas pembelajaran tersebut dan memperbaiki area yang membutuhkan improvement.
Social system manusia, menjadi pendukung kebutuhan manusia untuk bertahan hidup karena pada dasarnya untuk bertahan hidup manusia adalah mahluk social yang membutuhkan manusia lainnya.
Cara kerja otak manusia pada dasarnya memanfaatkan mirror neurons, Transformasi terjadi dari kombinasi visual dan social traits, dimana otak memiliki sebuah mekanisme untuk observasi dan meniru lewat adanya mirror neurons. Mirror neurons ini memberi kita sensasi untuk mengalami sensasi dengan melakukan observasi terhadap orang lain melakukan sesuatu, seolah2 kita sendiri mengalaminya. Apabila kita memperhatikan dengan seksama, maka kita akan dapat menempatkan diri di posisi orang lain dan mempelajari cara berpikir orang yg kita amati. Hal ini besar sekali dampaknya klo kita bisa menemukan seorang mentor yang dapat speed up our learning process. Karena kita bukan hanya belajar basic skill, tapi cara berpikir untuk bisa memperdalam atau memperluas area yang kita sedang dalami/pelajari.
Nah, trus autopilot Tindakan seorang expert/master itu logikanya ada dimana donnk? Logikanya adalah ketika seseorang observe seorang mentor dan melakukan praktek terhadap hal yang kita ingin dalami dalam jangka waktu yg cukup lama, hal ini menjadi automatic. Dan ketika semua sudah jadi autopilot, perhatian kita sudah tidak terfokus pada basic thing lagi, kita akan bs lebih memperluas observasi dan menemukan hal2 baru untuk kita asimilasikan dengan apa yg sudah kita ketahui sebelumnya. Hal ini lah yg menjadi level kecerdasan yg berbeda. Di saat inilah kita bs meng-handle sebuah masalah yg kompleks tanpa merasa overwhelmed.
KEYS TO MASTERY
Ada orang yg bs endure segala macam tantangan, waktu pembelajaran yang lama, kesulitan2 yang dihadapi dalam masa pembelajaran, tapi tetap kekeuh untuk bs mencapai Mastery, kuncinya apa yah? Klo dari apa yang aku baca ada beberapa highlight penting untuk kita perhatikan :
- Temukan hal yang akan kita explore, sesuatu yang kita sukai, yang dekat dengan keseharian kita, atau mungkin career path yang sudah kita jalani atau akan mau jalani.
- Bangun confidence dari hal2 yg kita tahu dan bisa lakukan dengan baik
- Jangan takut untuk eksplorasi hal2 baru untuk menemukan sesuatu yang menarik untuk kita kembangkan.
- Temukan sense of urgency, kenapa hal ini penting dan bagaimana Langkah nyata untuk mencapainya.
- Jaga kondisi state mental kita selalu excited dan positif
- Percaya bahwa dengann berproses, semua itu akan indah pada waktunya, a little increment everyday will build up into something greater. Kita akan menndapatkan kualitas hidup yang kita pantas dapatkan sebanding dengan usaha yang kita lakukan.
Like a lotus flower, your skills will expand outward from a center of strength and confidence. If you working at the skills, you’ll learn the value of discipline & see the rewards you get from your efforts.
Mastery, Robert Greene
so .. this book is kinda reminder untuk aku, untuk selalu active mengembangkan potensi yang ada dan percaya pada proses. karena kesuksesan itu bergantung dari willpower yang kita miliki, sukses yang kita dapatkan sekarang adalah buah dari apa yang kita tanam beberapa tahun sebelumnya. Hope it will be a nice reminder untuk kalian yang baca blogpost ini ☺️
Leave a Reply