Membangun relasi adalah salah satu hal penting yang menjadi landasan kesuksesan dalam segala aspek baik personal, interpersonal dan secara spesifik di bisnis. Beberapa orang menyangka, membangun relasi adalah naluri yang akan terasah dengan semakin banyak nya jam terbang. Pernyataan ini valid apabila mempertimbangkan kondisi seseorang yang akan belajar untuk “menyamakan frekuensi” dengan lawan bicaranya, dan semakin banyak seseorang berjejaring maka akan semakin alami dan tidak tampak dibuat-buat.
PEOPLE BUY, FROM THE PEOPLE THEY TRUST
Namun, untuk mengakselerasi pembelajaran, sebenarnya sudah pernah ada yang merumuskan bagaimana kita bisa meningkatkan kemampuan untuk membangun relasi lebih baik dengan orang lain. Kali ini saya akan share tips dari seorang Master Trainer NLP – Carsten Cziborr.
TRUST
Pondasi dari sebuah relasi adalah rasa percaya, dan hal ini hanya akan di dapat jika seseorang sudah merasa sangat nyaman dengan Anda. Dan ketika kita bisa membuat relasi kita percaya, yang diharapkan adalah ia akan lebih terbuka dan mengekspresikan diri apa adanya, termasuk terbuka oleh rekomendasi peluang dalam berbisnis atau solusi produk yang Anda tawarkan.
In order of connection to be happen, we have to allow ourselves to be seen, really seen. ~Brene Brown
Dalam NLP, langkah awal dalam membangun relasi di dapatkan dengan Matching & Mirroring. Dimana kita menyamakan secara fisiologis- Bahasa tubuh, ekspresi wajah, verbal – pilihan kata yang dipakai, makna yang diulang, suara atau aksen, sampai detail lain seperti sharing hobby atau pengalaman yang serupa.
Meskipun nampaknya sangat mudah, prakteknya Anda tetap harus membaca sinyal yang diberikan oleh lawan bicara, atau dengan kata lain menjadi lebih sensitif. Jangan sampai apa yang Anda katakan atau lakukan berlebihan dan malah membuat lawan bicara Anda tidak nyaman. Koneksi yang terbentuk dengan tidak mempertimbangkan kenyamanan hanya akan menghasilkan hubungan yang seakan-akan akrab tapi tidak memiliki kedekatan dan keterbukaan yang diharapkan.

Sebagai ilustrasi, ada 2 gambar pria yang sama, dengan posisi badan yang berbeda. Saat seseorang belum nyaman, signal yang kita terima adalah kaku dan belum terbuka. Dan saat seseorang sudah nyaman membangun koneksi, signal yang kita terima adalah rileks dan keterbukaan.
Untuk mendapatkan keterbukaan dari orang lain, kita dapat memanfaatkan mirror neuron yang ada diotak untuk mempersuasi. Saat kita melihat orang lain melakukan sesuatu, mirror neuron di dalam otak kita akan aktif seolah kita melakukan hal yang sama. Pada prinsipnya, inilah yang membuat manusia adalah peniru yang ulung. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk membangun hubungan dan juga mempersuasi. Yang harus di inisiasi di sisi internal diri Anda adalah sebagai berikut :

- Memiliki state yang positif dan terbuka.
Sebelum bertemu dengan orang lain, pastikan Anda memiliki intensi untuk menjadi seseorang yang nyaman dengan diri sendiri, bahagia, punya rasa ingin tahu yang besar, ingin belajar, dan yakin Anda memegang kendali dalam apa yang Anda kerjakan. Energi dari apa yang Anda pikirkan akan terekam dalam gerak gerik tubuh Anda, dan secara tidak langsung akan dapat dirasa dan dibaca oleh orang lain.
- Melakukan matching & mirroring secara fisiologis.
Manusia umumnya merasakan nyaman apabila menemukan kesamaan dengan orang lain. Dengan menemukan kesamaan kita merasa dimengerti. Teknik ini bisa dilakukan dengan catatan, Anda memperhatikan kenyamanan lawan bicara dan tidak melakukannya dengan berlebihan. Contoh :
- Memberikan ekspresi wajah yg sama
- Menyesuaikan posisi duduk/berdiri
- Menyamakan gestur tubuh (memegang dahi, pipi, meletakkan tangan di paha, dll)
- Menggunakan Bahasa daerah/logat yang serupa
- Menyamakan kecepatan bicara
- Menyamakan level energy
- Memperhatikan tone bicara.
menggunakan nada suara yang cenderung lebih tinggi daripada biasanya, untuk memberikan kesan friendly & openness.
- Memperhatikan konten pembicaraan.
Menanyakan hal yang tepat,menghindari topik yang sensitif seperti politik, agama, cara pandang terhadap budaya.
MEKANISME MEMBANGUN TRUST DALAM RELASI
Kepercayaan adalah cara yang paling pasti dan dapat diprediksi untuk sebuah hubungan bergerak menuju kesepakatan, kepatuhan, penghargaan, dan rasa aman.

Salah satu cara untuk melakukan prediksi apakah seseorang pantas untuk mendapatkan TRUST atau tidak adalah dengan melihat apa yang dikatakan seseorang vs dengan menyaksikan apa yang benar-benar mereka lakukan. Jaga hubungan yang telah Anda mulai, jangan mengecewakan klien Anda, dan mereka cenderung tidak akan mengecewakan Anda.
Langkah lebih strategis dan taktis adalah TRUST harus dialami sebelum seseorang melakukan bisnis atau berinteraksi dengan Anda. Dengan memiliki personal brand dan semakin banyak orang yang TRUST, Anda akan mendapatkan dan mempertahankan kepercayaan dengan lebih banyak orang. TRUST bisa terbentuk dari sesuatu yang mereka dengar, lihat, atau baca sesuatu tentang Anda, maupun yang pernah Anda tulis. Maka penting sekali untuk menjaga dan mengembangkan integritas dalam melakukan segala sesuatu.
Trust dalam membangun relasi dan mempersuasi bukan sesuatu yang akan tercipta begitu saja, tetapi harus mengikuti serangkaian pola yang diulang dalam jangka waktu Panjang. Untuk mendapat rasa nyaman dalam suatu hubungan, seseorang harus yakin mereka akan dapatkan sesuatu yang mereka harapkan. Jadi, selalu iringi peningkatan informasi dan pengetahuan di segala aspek untuk semakin mengasah dan menajamkan kemampuan Anda untuk membangun relasi dan memberikan solusi.
if you become consistent with who you want to be, YOU WILL have more of trust-worthy people in your life.
Kevin Hogan – Master Trainer NLP
Leave a Reply