Belakangan ini, media sosial heboh dengan kisah viral Layangan Putus. Film yang diangkat dari novel based on kisah nyata besutan Mommy ASF, dan dibintangi Putri Marino dan Reza Rahadian. Di dunia nyata Mommy ASF memiliki 4 anak, dan suaminya menikah lagi di kehamilan anak ke-5 dengan perempuan lain.
Agak sedikit berbeda dengan kisah aslinya, melibatkan 3 tokoh utama Kinan dan Aris dan sang pelakor Lydia. Disini Kinan digambarkan memiliki 1 orang anak dan suaminya Aris terpikat perempuan lain di kehamilan anak kedua. Di serial ini Aris menunggu persetujuan Kinan untuk meresmikan hubungannya dengan Lydia.
Dari viralnya kisah Mommy ASF, banyak sekali komen yang memberikan dukungan dan simpati untuk mendukung Kinan dan membully Lydia sebagai pelakor. Ga heran banyak yang menjadi pendukung tokoh protagonist karena memang kasus serupa banyak sekali di temukan di sekeliling kita.
Selain hujatan kepada pelakor, Pertanyaan juga banyak di ajukan ibu-ibu atau para perempuan. Jika Anda di posisi Kinan, apa yang Anda lakukan? Bertahan atau Bercerai? Berikut adalah pertimbangan yang dapat dijadikan poin pemikiran Kinan:
JIKA BERTAHAN, Harus makan ati, tetapi ga perlu menyandang status janda/ keluarga broken home, Harta masi menjadi kepemiliikan Bersama dengan suami, secara finansial tidak perlu susah, dan akan mendapat tunjangan dari suami, Anak-anak masih mendapat keluarga yang lengkap.
JIKA BERCERAI, Secara emosi akan merasa sakit hati dan stress karena bukan hanya beban scr mental harus berpisah dari suami yg telah menikahi selama sekian lama, tetapi juga beban secara finansial, Tunjangan terbatas, bahkan dalam cerita nyatanya suami Mommy ASF sempat tega tidak memberiikan tunjangan di awal masa perpisahan mereka. Jika suami memutuskan untuk menikah lagi, hak atas anak dr pernikahan pertama pasti berkurang.
Dibalik semua kisah dan pengalaman hidup seorang Kinan yang menggugah emosi, sebenarnya kita- perempuan dapat belajar untuk menjadi lebih Tangguh.
PERSEPSI VS REALITA
Mungkin banyak di antara kita memiliki persepsi : suami akan setia 100% sama istri, sampai saatnya kita bertemu realita apabila suami menunaikan sunnah rassul untuk berpoligami atau memilih untuk berbagi hati dengan perempuan lain. Kalaupun suami baik-baik saja, setia 100%, tidak ada yg bisa menjamin suami dan istri akan terus berjalan berdampingan apabila takdir menjemput.Fakta nya : dalam hidup pasti ada risiko, dalam perkawinan akan selalu ada risiko perpisahan, baik itu perpisahan di dunia ataupun perpisahan karena ajal menjemput dan kita harus siap akan risiko tersebut.
BEKAL ILMU UNTUK MENGAMBIL KEPUTUSAN
Sebelum mengambil keputusan untuk bertahan atau bercerai, lebih baik jika perempuan juga lebih paham mengenai hukum dan memiliki kecerdasan finansial. Dan alangkah lebih baik klo kita memiliki pemahaman akan ilmu ini jauh- jauh hari sebelum memutuskan untuk menikah.
Sosok Kinan dalam Serial layangan putus merupakan gambaran banyak perempuan Indonesia dalam perkawinan, dimana ibu Rumah Tangga yang focus mengurus anak suami dan keperluan rumah tangga, mengorbankan karir, impian pribadi dan memiih untuk tidak melanjutkan karir karena menjalankan peranan sebagai ibu dan istri. Dimana semua kebutuhan sudah 100% dipenuhi suami.
Hal ini sebenernya mengingatkan kembali agar kita perempuan bisa lebih cerdas dalam keuangan dan untuk tetap memiliki mimpi yang akan kita raih di masa depan. Berikut adalah 2 aspek ilmu yang harus kita lengkapi untuk menjadi perempuan yang lebih tangguh dalam melindungi dan mempertahankan diri dan anak-anak.
ASPEK KEUANGAN
Permasalahan keuangan kerap menjadi sumber pertimbangan untuk tetap berada dalam pernikahan yang tidak Bahagia, karena takut memikul beban secara finansial dan tidak sanggup melanjutkan pendidikan anak.
Menyikapi hal ini, sudah banyak juga perempuan yang tetap berkarya dan memperoleh penghasilan walau sudah menjadi istri dan ibu. Disinilah perempuan harus sadar bahwa apapun status dan kondisi, mandiri secara finansial adalah kondisi yang harus kita capai, dan hal ini dapat dibantu dengan mengasah kecerdasan akan uang :
- Kecerdasan menghasilkan uang
- Kecerdasan mengatur pengeluaran atau memanage uang
- Kecerdasan menggunakan daya ungkit uang
- Kecerdasan dalam memproteksi asset dan merencanakan distribusinya
- Kecerdasan dalam mereview informasi keuangan
Di saat terjadi nya kejadian tak terduga dan suami memutuskan untuk poligami, hal ini juga patut kita ketahui, sebenarnya apa sih dampak poligami dalam asset yang kita miliki. Lebih jauh lagi, bagaimana hak anak-anak apabila ayahnya memutuskan menikah kembali? Yuk kita cek, Permasalahan poligami ada di mana di sisi keuangan:
- Harta yang dikumpulkan Bersama suami selama perkawinan terpaksa dibagi Bersama istri ke-2.
- Bagi yang tak tahan di madu akan memilih perceraian
- Setelah bercerai tak paham status harta dan kemudian tidak mendapat bekal cukup untuk melanjutkan kehidupan. Dan diperparah apabila Tidak memiliki ketrampilan untuk menghasilkan uang, atau apabila ada modal tapi tidak cukup krn tidak tahu cara memanage uang
- Atau Setelah suami meninggal dunia, tidak paham pembagian harta waris dan anak-anak dan dirinya mendapatkan hak yang kurang dari seharusnya.
Jadi penting sekali untuk memiliki perempuan untuk memiliki portofolio yang ddapat memberikan proteksi apapun risiko terjadi, perpisahan terjadi di dunia maupun ketika maut harus memisahkan.
ASURANSI
Asset boleh banyak, tapi berapapun banyak asset yang Anda kumpulkan, Asuransi Jiwa adalah PENDAMPING HARTA yang memberikan SOLUSI LIKUIDITAS disaat asset yang dimiiliki belum bisa dicairkan atau berpindah kepemilikan.
Remeh sepertinya memiliki asuransi jiwa dalam portfolio keuangan kita. Karena kebanyakan orang tahu Asuransi hanya bisa dijadikan pengganti penghasilan ketika seseorang tutup usia atau memproteksi hutang atau pinjaman di bank. Lebih jauh dari itu, banyak sekali konsep dalam kebutuhan hidup kita sehari-hari yang bisa di jawab produk ini, salah satunya untuk perencanaan distribusi aset.
Alasan menambahkan Asuransi ke dalam portofolio keuangan :
- Melindungi hak Anak ketika risiko terjadi, karena Anak dan Ayah akan selamanya tetap menjadi insurable interest sehingga polis akan tetap berjalan meskipun ada perpisahan atau perceraian karena pernikahan ke-2.
- Bukan Harta Waris, sehingga bebas sengketa dan dapat langsung diterima oleh penerima manfaat yang diperjanjikan di awal.
- Likuid, mudah dicairkan dan bebas biaya dan pajak.
Leave a Reply